TIMES MALUKU, TERNATE – Kantor Wilayah (Kanwil) Pandu Tani Indonesia (Patani) Maluku Utara mendorong ketahanan pangan dan peningkatan perekonomian masyarakat melalui generasi muda khususnya di Kota Ternate sebagai percontohan. 

Heny Sutan Muda, Kakanwil Patani Malut yang baru saja dikukuhkan oleh Agus Harimurti Yudoyono (AHY) dan Dirut Pandu Tani Indonesia (Patani)  H Sarjan Tahir secara virtual pada Jumat (11/6/2021), berkomitmen jalankan tugas itu. 

Pengukuhan para Kanwil Patani di sejumlah wilayah di Indonesia itu bersamaan dengan launching kantor Kampung Patani di lokasi Cimande, Bogor, Jawa Barat yang diikuti langsung oleh beberapa Provinsi seperti , Maluku Utara, Jawa Barat, Kepri, Kalimantan Utara, Bangka Belitung, Palembang, dan beberapa provinsi lainnya.

Dihadapan AHY dan Pengurus Pusat Patani, Heny Sutan Muda menyampaikan bahwa pengurus wilayah akan melakukan konsolidasi secara total untuk menetapkan beberapa titik kampung patani di pengurus cabang yang dapat diunggulkan.

Di Kota Ternate sendiri kata Heny, sudah ada empat titik pengembangan urban farming yang menjadi fokus pengembangan yaitu Kampung Torano, disana sudah ada tanaman pangan sayur-sayuran dengan budidaya hidroponik dan Kampung Pacei juga budidaya secara Hidroponik.

"Sementara di Kampung Gamayou ada pembibitan Ayam Kampung Unggul Petelur dan Budidaya Udang Lobster jelas,"jelas Heny kepada TIMES Indonesia melalui sambungan telepon seluler, Sabtu (12/6/2021) malam.

Heny bilang bahwa Maluku Utara sebagai wilayah kepulauan, tentu saja dengan topografi seperti ini maka konsep dan program pertanian akan menjadi spesifik untuk dilaksanakan."Saya dan kawan-kawan akan fokus mengembangkan model Urban Farming spesifik wilayah,"jelas Wakil Ketua DPRD Kota Ternate ini

Heny menjelaskan, Kampung Patani adalah konsep model membangun suatu kawasan berbasis pertanian dalam arti luas (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan), secara terpadu, ramah lingkungan dengan tujuan mensejahterahkan petani, nelayan, dan pelaku UMKM di kawasan tersebut. 

Kampung Patani dibentuk berdasarkan kesesuaian dengan kondisi agro ekosistem dan kearifan lokal dalam kawasan setempat serta memperhatikan kondisi sosial budaya, dan ekonomi. 

Kampung Patani merupakan ide dari H Sarjan Tahir, dengan melihat kondisi negara yang sedang mengalami pandemi Covid-19, perekonomian secara nasional jadi menurun drastis. Ide ini untuk menguatkan ketahanan pangan dan peningkatan perekonomian masyarakat melalui generasi muda yang mampu dan siap membangun serta membangkitkan kembali Indonesia melalui program tersebut. 

Heny menambahkan, dalam pemaparan dihadapan AHY, Heny menyampaikan komitmen kelompok tani, peternak, dan UMKM mendukung penuh program Kampung Patani dan AHY Peduli. 

"Kita berharap pak AHY sebagai tokoh patani peduli dan pak Sarjan Taher selaku Dirut Patani untuk dapat berkunjung ke Kampung Patani Malut," tandasnya. (*)