TIMES MALUKU, TERNATE – PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan ketersediaan pupuk subsidi dan nonsubsidi untuk mendukung kesiapan musim tanam di wilayah Indonesia Timur. Hingga 31 Agustus 2025, tercatat sebanyak 246.919 ton pupuk telah disiapkan, termasuk untuk wilayah Maluku Utara.

General Manager Regional 4 Pupuk Indonesia, Wisnu Ramadhani, menjelaskan komposisi persediaan pupuk tersebut. “Pupuk subsidi yang tersedia mencapai 233.599 ton yang terdiri dari urea 100.588 ton, pupuk natrium phospor kalium (NPK) 119.682 ton, NPK formula khusus 8.404 ton, dan pupuk organik 4.925 ton,” ujarnya dari Ternate, Jumat (5/9/2025). Sementara pupuk nonsubsidi atau komersil tercatat 13.320 ton.

“Sebagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara), kami ingin memastikan bahwa ketersediaan pupuk bersubsidi di Indonesia Timur tetap ada sesuai alokasi yang ditetapkan pemerintah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani,” tegas Wisnu.

Pupuk bersubsidi ini dialokasikan ke 14 provinsi di Indonesia Timur, mencakup seluruh wilayah Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua. Khusus untuk Maluku dan Maluku Utara, stok pupuk subsidi tercatat sebesar 3.995 ton.

Wisnu menegaskan bahwa penyaluran pupuk subsidi hanya diperuntukkan bagi petani terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 15 Tahun 2025. “Petani terdaftar cukup datang ke kios/pengecer dengan membawa KTP dan uang tunai sesuai jumlah alokasi yang ditebus,” jelasnya.

Selain pupuk subsidi, Pupuk Indonesia juga menyediakan akses pupuk nonsubsidi bagi petani yang tidak terdaftar RDKK, dengan layanan pelanggan melalui call center dan WhatsApp. Di wilayah Indonesia Timur, perusahaan telah menunjuk 226 pelaku usaha distribusi (PUD) dan 2.144 pengecer resmi untuk memastikan penyaluran yang diawasi dengan sistem reward and punishment. (*)