TIMES MALUKU, MALUKU – Bupati Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara, Sashabila Widiya L Mus kembali bertemu dengan pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Maluku Utara.

Pertemuan yang kedua ini adalah mendorong untuk pembentukan Kantor BNN di Kabupaten Pulau Taliabu, sekaligus pembentukan tempat rehabililitas pengguna narkoba.

Sebagai pemimpin yang mewakili generasi muda, Sashabila nampaknya tidak main-main untuk memerangi narkoba, dirinya paham betul bahaya narkoba jika dibiarkan masuk di Pulau Taliabu.

Saat bertemu dengan Taryono Raharja S.H., S.I.K.,M.H, Plt KA BNNP Malut, Sashabila menjelaskan terkait dengan potensi tinggi  masuknya narkoba di Pulau Taliabu.

Sebagai Kabupaten yang sangat dengan wilayah Sulawesi, Sashabila katakan Taliabu berbeda dengan Kabupaen lain di Maluku Utara. Sehingga memerlukan perhaian khusus dan penangan khusus.

“Masyarakat Taliabu itu lebih jauh wilayahnya dengan daerah lain, jadi tingkat masuk dan keluarnya narkoba itu atau yang lain-lain memang tidak ada pusat  penanganan khusus. Karena BNN tidak ada di sana, jadi tujuan saya yang saya kejar itu adalah pembentukan kantor dan tempat reahbilitasi tadi,” jelas Sashabila, Senin (4/8/2025).

Sashabila mengatakan, sebagai bentuk dukungan, Pemda akan menggodok sejumlah dokumen pendukung untuk  mempercepat pembentukan BNN di Taliabu.

Tidak hanya dokumen, sebagai kesiapan awal, Sashabila menawarkan bangunan lama RSU Ratahaya untuk menjadi tempat rehabilitas narkoba di Pulau Taliabu.

“Jadi yang paling penting bagi saya adalah bangunan pusat rehabilitasi yang ada di Desa Ratahaya. Itu adalah lokasi RSUD Desa Bobong yang lama. Karena saat ini RSU itu sudah berpindah di dalam Desa Bobong,” kata Sashabila.

Turut hadir dalam pertemuan ini yakni, Zainudin, Korbid Rehabilitasi BNN, Hj.Sarbanun, Konselor Adiksi Ahli, Zulziawati, Analis Pemberdayaan Masyarakat, dan Abdulbahri S.H, Analis Intelejen. (*)