TIMES MALUKU, PACITAN – Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar, menegaskan pentingnya menjaga lingkungan sekolah dari tindakan perundungan. Hal ini disampaikan saat dirinya menjadi inspektur upacara di SMAN 1 Pacitan, Senin (28/4/2025).
Dalam arahannya di hadapan ratusan siswa, AKBP Ayub mengingatkan bahwa perundungan atau bullying memberikan dampak yang luar biasa.
Ia mengibaratkan dampak bullying seperti fenomena gunung es, yang terlihat kecil di permukaan namun menyimpan luka mendalam di dalam.
"Pembulian itu dampaknya luar biasa. Seperti gunung es. Perlu diselesaikan oleh banyak pihak, baik sekolah, orang tua, maupun murid itu sendiri," tegasnya.
Kapolres Pacitan itu juga mengingatkan kepada para pelajar bahwa perilaku membully bukanlah hal yang membanggakan. Sebaliknya, ia menyebut bahwa orang yang melakukan bullying menunjukkan sisi lemahnya.
"Yang suka bully, kalian itu nggak keren. Lemah. Di rumahnya pasti kurang kasih sayang," ujar AKBP Ayub dengan nada serius.
Tak hanya menyoroti pentingnya mencegah perundungan antar siswa, Ayub juga menekankan perlunya keberanian siswa untuk melaporkan apabila terjadi kekerasan, baik antar teman maupun dari pihak lain.
"Jika sampai ke arah kekerasan, adik-adik harus berani melapor ke sekolah. Sekolah juga harus memediasi," pesannya.
Di sisi lain, AKBP Ayub juga berbicara tentang tantangan guru dalam mendisiplinkan siswa di era digital saat ini. Menurutnya, saat ini apa pun tindakan guru kerap disalahartikan bahkan dilaporkan, padahal tujuan utamanya adalah demi kebaikan siswa.
"Kepada para guru, terkait penanganan dalam rangka kedisiplinan siswa, sekarang dikit-dikit laporan. Padahal tujuan para guru adalah untuk kebaikan kalian semua," kata dia.
Untuk itu, Ayub mengajak para siswa agar lebih menghargai dan membantu tugas guru. Ia mengimbau siswa untuk berkontribusi positif di lingkungan sekolah. "Adik-adik, tolong bantu bapak ibu guru. Hal-hal positif itu banyak kok, meringankan tugas bapak ibu guru di sini," imbaunya.
Mengakhiri arahannya, Kapolres Pacitan mengajak seluruh peserta upacara untuk mematuhi berbagai aturan demi menciptakan lingkungan yang lebih baik. Ia juga mengingatkan pentingnya patuh terhadap aturan lalu lintas, menghormati orang tua, dan menjaga kelestarian alam.
"Mari kita taati bersama peraturan lalu lintas, patuh kepada orang tua, serta menjaga kelestarian alam," ajaknya penuh semangat.
Kehadiran Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar di tengah para siswa SMAN 1 Pacitan ini menjadi penyegaran sekaligus motivasi bagi seluruh civitas akademika untuk terus menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kapolres Pacitan: Perundungan Itu Lemah, Bukan Keren
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |