TIMES MALUKU, AMBON – Tahapan penting dalam proses pemilihan Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) periode 2025–2030 digelar di Gereja Maranatha, Ambon, Sabtu (25/10/2025).
Ratusan peserta sidang yang memiliki hak suara tampak antusias sekaligus tegang saat menentukan pilihan mereka dalam putaran pertama yang berlangsung sejak pagi hingga sore hari.
Berdasarkan data panitia, sebanyak 279 perutusan dari 34 klasis di wilayah Maluku dan Maluku Utara, ditambah unsur MPH Sinode dan Majelis Pertimbangan MPH, telah diverifikasi sebagai pemilih sah.
“Pada putaran pertama seluruh pemilih menentukan bakal calon yang akan melangkah ke tahap calon untuk memperebutkan posisi Ketua MPH Sinode GPM,” ujar Ronald, salah satu panitia pemilihan.
Hasil penghitungan suara menunjukkan Pdt S.I. Sapulette meraih dukungan terbanyak dengan 159 suara, disusul Pdt Dani Watimanella dengan 76 suara. Di bawahnya, Pdt Rudy Rahabaet memperoleh 30 suara, Pdt H. Hetaria 8 suara, Pdt G. Likumahuwa 3 suara, dan Pdt N. Sosialisasi 1 suara. Empat suara dinyatakan tidak sah.
Sesuai tata tertib pemilihan, hanya bakal calon yang memperoleh minimal 42 suara yang berhak melaju ke tahap final. Dengan demikian, dua nama yang akan bertarung di putaran penentuan malam ini adalah Pdt S.I. Sapulette dan Pdt D. Watimanella.
Pemilihan ini menjadi sorotan tidak hanya di kalangan jemaat Gereja Protestan Maluku, tetapi juga masyarakat luas di Maluku yang menaruh perhatian besar terhadap arah pelayanan GPM lima tahun ke depan.
Banyak pihak menilai, momentum ini sangat penting untuk menentukan sosok pemimpin yang mampu membawa gereja menuju pelayanan yang inklusif, transparan, dan berdaya bagi seluruh jemaat.
Pantauan di lokasi menunjukkan suasana Gereja Maranatha masih ramai menjelang pemilihan final. Para delegasi tampak berdiskusi sambil berdoa, berharap proses berjalan lancar dan menghasilkan pemimpin terbaik bagi masa depan Gereja Protestan Maluku. (*)
| Pewarta | : Ade Chandra Lattan |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |