TIMES MALUKU, TIDORE – Dugaan perselingkuhan yang sempat menghebohkan masyarakat Desa Gitaraja, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan, yang melibatkan Kepala Desa (Kades) Gitaraja, Ade M. Rasid, dikabarkan telah diselesaikan secara kekeluargaan.
Insiden yang bermula dari kecurigaan istri Kades, Boki Muhidin, yang memergoki suaminya bersama perempuan lain di sebuah penginapan di Kota Ternate, sempat memicu kemarahan warga hingga berujung pada pemalangan kantor desa dan unjuk rasa menuntut Kades diberhentikan.
Namun, kepada awak media, Kades Ade M. Rasid, menampik tuduhan perselingkuhan tersebut. Ia menyatakan pertemuan dengan perempuan itu bersifat kebetulan dan tidak direncanakan, bahkan karena permintaan tolong.
"Sejak awal saya so sampaikan bahwa tara terjadi apa-apa antara saya deng parampuan itu, tetapi tarada yang percaya," ungkap Kades pada Selasa (21/10/2025). Ia juga menyayangkan dirinya tidak diberi ruang klarifikasi sehingga informasi sepihak yang beredar diterima mentah-mentah oleh masyarakat.
Secara mengejutkan, istri Kades, Boki Muhidin, ketika dikonfirmasi, membenarkan bahwa masalah ini telah diselesaikan secara kekeluargaan setelah berkonsultasi dengan pihak Polresta Tidore Kepulauan pada Selasa (21/10/2025) siang.
Boki bahkan mengaku telah mengungkapkan penyesalannya di hadapan polisi karena telah bertindak gegabah dan terburu-buru menyebarkan informasi sepihak yang merugikan banyak pihak, terutama suaminya.
"Saya manyasal dan saya so akui saya pe kesalahan dihadapan polisi," tuturnya. Ia menambahkan bahwa masalah yang terjadi hanyalah salah paham yang dipicu oleh emosi sesaat. "Ini mungkin salah paham, karena saya dan keluarga so terbawa emosi jadi kejadiannya seperti itu," terangnya dengan nada menyesal.
Senada dengan istrinya, Kades Ade M. Rasid, membenarkan penyelesaian masalah secara kekeluargaan. "Iya alhamdulillah sudah diselesaikan secara kekeluargaan," ungkapnya pada Rabu (22/10/2025) siang.
Kades turut menyampaikan permintaan maaf yang mendalam kepada seluruh masyarakat Desa Gitaraja, termasuk perangkat desa, BPD, Kepala Dusun, RT/RW, Iman dan Badan Syara serta Pendeta dan Pelayan Gereja. Ia berharap suasana desa yang sempat tidak nyaman akibat masalah pribadinya dapat kembali kondusif.
"Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat, utamanya kepada perangkat desa, BPD, Kepala Dusun, RT/RW, Iman dan Badan Sya'ra serta Pendeta dan Pelayan Gereja karena sudah merasa tidak nyaman atas masalah saya," imbuh Kades.
Dengan adanya klarifikasi dan pengakuan dari kedua belah pihak, diharapkan konflik yang sempat meruncing di Desa Gitaraja dapat segera mereda. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Klarifikasi Dugaan Perselingkuhan Kades Gitaraja, Istri Mengaku Salah Paham dan Menyesal
Pewarta | : Haerun Hamid |
Editor | : Faizal R Arief |