TIMES MALUKU, AMBON – Perum Bulog memastikan stok beras dan bahan pokok lainnya seperti gula pasir dan minyak goreng di wilayah Maluku dan Maluku Utara (Malut) dalam kondisi aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di dua provinsi tersebut hingga empat bulan ke depan.

Manager Supply Chain (SCCP) dan Pelayanan Publik Perum Bulog Maluku, Abdul Azis, menyampaikan hal tersebut di Ambon, Jumat (19/9/2025). Ia memberikan rincian stok beras PSO (Public Service Obligation) yang ada.

“Stok beras PSO (kewajiban layanan publik) yang ada di gudang milik Perum Bulog Provinsi Maluku dan Maluku Utara hingga hari ini tercatat 10.683 ton, aman untuk mengisi permintaan masyarakat di dua wilayah itu hingga empat bulan ke depan,” kata Abdul Azis.

Azis merinci distribusi stok beras untuk Kota Ambon yang tersimpan di beberapa gudang, yakni sebanyak 6.273 ton di gudang Halong Nusaniwe, Waimita, dan gudang di Kobi.

Selain itu, stok juga tersedia di Kota Tual sebanyak 2.418 ton yang ditampung di dua gudang di Kota Tual dan di Sitnana, Kota Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Sementara untuk Provinsi Maluku Utara, khususnya Kota Ternate, stok beras tercatat sebanyak 1.991 ton yang disimpan di tiga gudang yang ada di daerah tersebut. “Karena itu masyarakat yang ada di dua wilayah itu tidak perlu takut karena stok beras yang tersimpan di gudang cukup banyak untuk mengisi permintaan masyarakat,” ujarnya menegaskan.

Tidak hanya beras, Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara juga memiliki stok bahan pokok lainnya. “Untuk gula pasir total keseluruhannya sebanyak 103 ton dan minyak goreng tercatat sebanyak 189.115 liter,” ujarnya. Dengan demikian, persediaan kebutuhan pokok yang disediakan oleh Bulog untuk kedua provinsi tersebut sangat memadai.

Azis juga menginformasikan bahwa Bulog Maluku sedang mendatangkan tambahan beras sebanyak 7.500 ton, yang terdiri atas suplai dari Surabaya, Jawa Timur sebanyak 1.500 ton dan dari Makassar, Sulawesi Selatan sebanyak 6.000 ton.

“Sekarang beras itu sudah masuk di pelabuhan Ambon dan siap untuk dibongkar. Jadi kita tetap menjaga ketahanan stok beras di Provinsi Maluku dan Maluku Utara, apalagi menjelang akhir tahun ini perlu antisipasi, cuaca buruk yang bisa mengganggu pelayaran, sehingga diantisipasi dari awal,” pungkasnya.(*)