TIMES MALUKU, TERNATE – Times-indonesia. Ternate-Angin kencang dan hujan deras yang melanda Kota Ternate semalam menimbulkan kerugian besar bagi para nelayan di Kelurahan Kayumera, Kecamatan Ternate Selatan.
Gelombang dengan ketinggian mencapai kurang lebih 1 meter menghantam puluhan perahu jenis fiber yang tertambat di RT 06 RW 02, Akibat hantaman gelombang sejak malam hari, puluhan armada laut mengalami kerusakan bervariasi, mulai dari ringan hingga total, bahkan beberapa di antaranya kehilangan mesin yang terseret ombak.
Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Berkah Nelayan Kayumera, Hi Muhammad Adam, menyampaikan bahwa gelombang tinggi ini menjadi ancaman serius bagi keselamatan armada mereka.
“Iya, gelombang sudah dari semalam yang disertai angin kencang. Beberapa orang dari kami telah menyelamatkan armada mereka, hingga pagi kami juga menarik armada kami ke darat,” ungkap Adam kepada media, Selasa (7/9/2025).
Ia menambahkan bahwa nelayan dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Kayumera terlihat saling bahu-membahu menyelamatkan perahu-perahu yang tersisa.
Adam menjelaskan, kerusakan yang dialami perahu-perahu mereka disebabkan oleh reklamasi yang belum rampung. Kondisi ini menciptakan celah atau "hol" yang terbuka langsung dengan laut, sehingga lokasi parkir perahu menjadi sasaran empuk hantaman gelombang.
Pantauan hingga pagi tadi cuaca belum benar-benar membaik. (FOTO: Haerun Hamid//TIMES Indonesia)
Kerugian ini terasa makin memukul, mengingat perahu-perahu tersebut tidak hanya digunakan untuk mencari nafkah, tetapi juga untuk misi lingkungan yang telah diakui secara nasional.
Selain itu, Adam menjelaskan, perahu jenis fiber tersebut juga digunakan oleh anggota KUB untuk memungut sampah di laut. Kelompok ini bahkan merupakan kelompok berprestasi yang dianugerahi penghargaan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.
Melalui program Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (Gernas BCL), KUB Berkah Nelayan Kayumera mendapat apresiasi karena berhasil mengumpulkan sampah laut hingga 8 ton. Angka ini merupakan jumlah pengumpulan sampah terbanyak dibandingkan kelompok nelayan lainnya.
Menyikapi kerugian dan ancaman yang terus membayangi, KUB Berkah Nelayan Kayumera mendesak Pemerintah Kota Ternate dan dinas terkait untuk segera mengulurkan bantuan perbaikan armada.
“Kami berharap agar pihak dinas terkait dalam hal ini pemerintahan kota, agar dapat membantu mengulurkan bantuan sehingga kami dapat beraktivitas, aktivitas tidak luput memungut sampah di laut,” harapnya.
Lebih lanjut, Adam meminta BNPB dan BPBD Kota Ternate dan Provinsi agar melakukan penanganan serius dan upaya mitigasi bencana dari laut secara lebih dini.
"Apalagi ini ancaman serius bagi kami kelompok KUB Berkah sekaligus nelayan kami. Kami berharap ada penanganan serius," tegas Adam. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Puluhan Perahu Nelayan Kayumera Ternate Rusak Dihantam Badai dan Gelombang 1 Meter
Pewarta | : Haerun Hamid |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |