TIMES MALUKU, PULAU TALIABU – Kondisi infrastruktur jaringan internet yang menjadi kendala di Kabupaten Pulau Taliabu justru menjadi alasan utama dipilihnya model Program Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan untuk Daerah Khusus (PPG Dasus).
Program yang teregistrasi 115 guru ini secara resmi dimulai dengan Orientasi pada Hari Senin (3/11/2025) di Aula Dinas Pendidikan Pulau Taliabu, Desa Bobong.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pulau Taliabu, Haruna Masuku menjelaskan bahwa model Dasus ini adalah solusi yang tepat.
"Kami menyadari bahwa jaringan internet di daerah kami terkendala. Oleh karena itu, kehadiran PPG Dasus yang diberlakukan di Pulau Taliabu ini adalah sebuah jawaban. Ini adalah upaya untuk memastikan hak guru-guru kami untuk meningkatkan kompetensi tetap terpenuhi, meski dengan tantangan geografis," ujarnya, Selasa (4/11/2025) kepada TIMES Indonesia (4/11/2025).
Haruna berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan baik sehingga menghasilkan guru-guru yang profesional dan berdampak langsung pada peningkatan mutu pendidikan di tanah air.
Berbeda dengan PPG reguler yang mengandalkan pembelajaran dalam jaringan (daring), PPG Dasus secara khusus dirancang dengan metode tatap muka penuh. Sejumlah peserta teregistrasi pada kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa), untuk mengakomodir keterbatasan yang ada.
"Justru karena jaringan internet terkendala, makanya PPG Dasus diberlakukan di Pulau Taliabu," jelas Bambang Pujianto, Admin IT Kampus Unesa, menegaskan filosofi program.
"Desain tatap muka ini memastikan semua peserta mendapat materi dan bimbingan yang sama tanpa terhambat masalah koneksi, dari proses lapor diri, orientasi, hingga pembelajaran inti," tambahnya.
Keberhasilan program ini dijalankan dengan kolaborasi solid berbagai pihak. Perwakilan Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Faris, dan tim turun langsung memantau kelancaran orientasi. Dukungan juga diberikan oleh Badan GTK pusat yang diwakili Umar Jusuf.
Pada aspek akademik, Unesa didampingi Universitas Khairun Ternate sebagai mitra pengajar, yakni Dr. Zulkifli Zam Za, M.Sc,. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan pendekatan yang kontekstual dan memahami kebutuhan riil pendidikan di wilayah Maluku Utara.
Dengan pendekatan yang tepat sasaran ini, diharapkan 97 guru yang aktif mengikuti orientasi dapat menyelesaikan program dengan sukses. Keberhasilan mereka nantinya tidak hanya akan meningkatkan kualifikasi individu, tetapi juga menjadi investasi berharga bagi masa depan pendidikan anak-anak di Pulau Taliabu. (*)
| Pewarta | : Husen Hamid |
| Editor | : Faizal R Arief |